BATANG – Untuk pertama kalinya, SLB Negeri Batang
dilibatkan dalam agenda-agenda pemerintah Kabupaten Batang. Tepatnya
pada event Kirab Budaya yang digelar, Rabu (27/4). Mereka menampilkan
marching band. Sebelumnya pihaknya mengaku tidak dilibatkan dalam
agenda-agenda pemerintahan di Kabupaten Batang.
“Kami berterima kasih sekali karena untuk pertama kalinya kami
dilibatkan dalam Kirab Budaya dalam peringatan HUT Kabupaten Batang
ke-50. Kedepannya diharapkan pemerintah dapat melibatkan kami, sehingga
kami tidak hanya dipandang sebelah mata,” beber guru kelas SLB Negeri
Batang, Misrina H SPdI didampingi Aji Sanitya P selaku Admin saat
ditemui di sekolahnya, Kamis (28/4).
Dijelaskan, selama ini pihaknya menilai pemerintah daerah kurang
memberikan kesempatan kepada murid-murid SLB untuk menunjukkan bakat
mereka. Padahal mereka juga mempunyai bakat dan kemampuan tersendiri
seperti anak normal lainnya.
“Untuk manajemen pengelolaannya sendiri memang kami sudah diambil
alih oleh provinsi. Tapi kami sendiri berada di lingkungan Batang,
setidaknya kami dapat diberikan kesempatan yang sama untuk keterlibatan
di dalam acara publik. Kedepannya kami juga berharap dapat dilibatkan
dalam acara kesenian seperti teater ataupun pantomim.”
Pihaknya mengaku, membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan
marching band yang ditampilkan pada kirab budaya lalu. Terlebih dengan
kondisi dari sebagian peserta yang merupakan penyandang tuna grahita.
Namun dengan dilibatkannya anak SLB, menurutnya dapat memacu semangat
anak SLB dalam mengembangkan potensi bakatnya.
“Untuk menyiapkan itu tidaklah mudah mbak, butuh waktu. Terlebih
mereka terkadang hiperaktif. Mungkin bagi orang umum drum band yang
semacam itu biasa saja, tetapi bagi anak-anak SLB itu sudah luar biasa.”
Ditambahkan, siswa SLB pada dasarnya membutuhkan perhatian dan
dukungan lebih dari orang-orang di sekitarnya. Beberapa siswa SLB di
sekolah ini pun banyak berprestasi, dalam berbagai bidang. Seperti
menari, atletik dan kesenian lainnya. Mereka pun meraih beberapa piala
dari kejuaraan di tingkat provinsi dan nasional. Rata-rata siswa yang
berprestasi itu dikarenakan mendapatkan perhatian dan dukungan lebih
dari orang-orang di sekitarnya.
“Alhamdulillah setelah kami tampil kemarin banyak dukungan dari
masyarakat. Ada yang posting performen kami di facebook dan disukai
banyak orang. Tentunya ini dapat mendukung kami ke depan, dengan ini
dapat merubah pandangan masyarakat, bahwa anak SLB juga mampu berkaya
dan berprestasi laiknya anak-anak lainnya,” tandasnya. (ap5)
Penulis: Novia Rochmawati & Redaktur: Dalal Muslimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar